Cari Blog Ini

Kamis, 31 Desember 2009


Tahun rilis: 2008

Sutradara: Fumihiko Sori

Pemain: Haruka Ayase, Shido Nakamura, Yosuke Kubozuka, Takao Osawa

Kisah samurai buta bernama Zatoichi telah banyak diadaptasi di Jepang. Kisah yang diangkat dari novel karya Kan Shimozawa ini telah berkali-kali dibuat film, bahkan serial TV. Amerika pun sempat membuat ulang film ke-17 yang diberi judul: Blind Fury. Pada tahun 2003, sutradara Takashi Miike kembali mengangkat kisah legendaris ini ke layar lebar. Film tersebut sukses sekaligus mengembalikan nostalgia dikalangan penonton Jepang. Lalu, tahun 2008 kisah ini kembali diangkat, bedanya kali ini karakter Zatoichi adalah perempuan.

Ceritanya kali ini berputar pada seorang goze buta yang terbuang dari kelompoknya. Dengan berbekal Shamisen -alat musik tradisional Jepang- dan katana yang disamarkan sebagai tongkat, Ichi -nama goze tersebut- berpetualang seorang diri mencari seorang samurai buta yang diyakini adalah ayahnya. Ada sedikit celah saat plot ini disodorkan. Penonton seakan-akan sengaja dibuat berfikir dan menebak-nebak, benarkan Ichi ini adalah karakter Zatoichi versi perempuan, atau kah sang samurai buta yang dicari Ichi adalah Zatoichi dan Ichi ini adalah anaknya. Meski tidak dapat dibuktikan kebenarannya, beberapa kemiripan akan karakter Zatoichi terlihat melalui sang samurai buta yang digambarkan sebagai sosok yang menitipkan Ichi ke tempat pelatihan goze dan sesekali datang menjenguk sambil mengajarkan ilmu pedang.

Film ini memperlihatkan adegan sadis seperti memotong anggota tubuh, juga banyaknya darah sepanjang film. Jadi mungkin untuk beberapa orang, adegan-adegan tersebut menghilangkan minat menonton. Namun karena tema film ini adalah samurai, tentu hal tersebut menjadi wajar. Apalah arti film samurai bila tidak ada duel berdarah? Selain itu, Film ini juga sepertinya sengaja dibuat untuk memancing penonton baru dengan memasang Haruka Ayase sebagai tokoh utama. Bintang muda yang sedang bersinar ini juga bermain dalam film Cyborg She yang tayang di tahun yang sama.

Secara keseluruhan film ini tidak bisa dibilang jelek, namun juga agak sedikit berlebihan bila di katakan hebat. Penilaian yang adil sepertinya lebih tepat. Penggarapan baik dan koreografi juga terlihat sangat baik, para pemain terlihat alamiah saat mengayunkan pedang. Sebagai adaptasi dari kisah terkenal, film ini berhasil membawa suasana baru.

sumber : dailychapter.wordpress.com/2009/05/14/ichi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar